Rabu, 06 Juli 2011

Kawan Sepiku....


Hari hari terus ku lalui
Sama tanpa suatu yang berbeda
Ketika masa lalu hanya tersimpan sebagai duka
tak bisa ku dapatkan apa apa
Hanya perih yang menyelinap
Hanya tangis yang tersibak
Hanya rintihan yang kurasa

Kelam dilangit sana tak berarti hujan
namun air mata ini terus mengalir
Jatuh dalam sebuah ingatan
menggoreskan luka yang telah tersayat
memotong asa dengan sayatan pilu
tanpa ampun, kau rajam perasaan hati ini

Malam yang larut membuatku terpana
masihkah ada seberkas kasih abadi
cinta tulus yang didamba tiap manusia
untuk mengisi kekosongan surga dalam hati

Malam dan sepi
Siang dan sepi
Pagi dan Sepi
Sore dan sepi

Tiap detik, tiap menit tiap waktu hanya ada kesepian
tanpa sedikit kebahagiaan
tanpa sedikit harapan yang terselimut asa
hanya sedikit air mata yang berdarah
dan itu pun hanya sedikit

Sepi kini menjadi teman
Esok menjadi sahabat
dan lusa dan selamanya adalah kawan
Sepi kini menjadi terang
sepi kini menjadi kawan.....

Kaki Kecil Langit


Tertegun ketika aku melangkahkan kakimu menuju batas cakrawala
Luas... dengan hamparan asa dan cita manusia
Tanpa batas... namun terbatas.
Tanpa rasa... namun ada peka
Terlihat jelas menari dalam sebuah pesona

Terdengar sayup lirih alunan nada putus asa
dari balik bukit dengan warna senja yang merona
Kakai kecil ini berlari mencari siapa disana
kutemukan diriku sendiri, dengan sejuta luka
dengan sejuta asa yang jatuh bebas tehempas tanpa batas
Hanya sedikit harapan yang masih tersaku dalam hati
hanya sedikit angan yang bisa kurelungi
hanya sedikit... dan sangat sedikit

Kesendirian yang Tak Berujung


Ku Takut
Takut Sendiri
Takut Dunia Meninggalkanku
Walau aku yang meninggalkan duniaku

Aku Takut
Takut dalam kesendirian
Takut yang teramat
Takut kehlangan kalian

Aku Takut
Takut menjadi sendiri
Takut menjadi orang asing
Takut berkenalan dengan diriku sendiri

Aku Takut
Takut kesendirian
Kala masa anak-anak telah meninggalkanku
Kutakyt sendiri dalam keremajaanku
Kutakut semua berubah tanpa satu ampunan untukku

Aku Takut
Takut kesendiranku
Saat kuberanjak remaja
dan saat masa indah epenuh tawa pergi

Aku Takut
Takut menjadi sendiri
dan Takut kesendirian
Takut menyendiri
dan takut ditinggal sendiri,,,,,

Terima Kasih


Perlahan...
satu demi satu orang datang dan pergi dari sisiku.
Kembali lalu menjauh...
Mereka banyak membawa kenangan,
membawa pelajaran berharga tentang hidup.
Tentang kasih...
Tetang Cinta...
Tentang Kesabaran...
Tentang Kesetiaan...
Tentang Pengorbanan...
Tentang Pendirian....

Ijinkanlah saya mengucapka terima kasih
Untuk permulaan yang belum dijalani
dan Untuk akhir yang belum dilalui

Terima kasih kepada orang yang membenciku
Karena dari kalianlah aku tahu bahwa kebencian hanya akan mengusik diri kita sendiri
dan aku belajar untuk menyayangi sebisaku

Terima kasih untuk orang yang menyakitiku
Karena dari kalianlah aku tahu bahwa rasa sakit akan terus membekas
dan aku berjanji untuk tidak sedikitpun menyakiti yang lain

Terima kasih untuk orang yang mempermainkanku
Karena dari kalianlah aku tahu bahwa kekecewaan karena dipermainkan tak terbalas
dan aku berjanji untuk tidak mempermainkan yang lain

Terima kasih untuk orang membohongiku
Karena dari kalianlah aku belajar untuk menghargai sebuah kejujuran walaupun pahit
dan aku berjanji untuk jujur walau harus disingkirkan

Terima Kasih untuk orang yang menghianatiku
Krena dari kalianlah aku belajar pahitnya sebuah penghianatan
dan aku bisa lebih menghargai apa itu arti kesetiaan

Terima kasih untuk orang yang mencurangi aku
Karena dari kalianlah aku telah belajar tentang keadilan
dan aku berjanji akan berusaha untuk adil kepada siapapun

Terima kasih untuk kalian yang mencintaiku
Karena dari kalianlah aku merasakan hidup ku semakin lengkap
Bahagia dengan ketulusan cinta dari kalian

Terima kasih untuk kalian yang setia menungguku
walau lama dan lama aku membuat kalian menunggu
tapi kesetiaan kalian membuatku tersadar
Karena dari kalianlah aku belajar tentang kesabaran

Terima kasih untuk kalian yang mempercayaiku
Karena kalianlah yang membuatku sadar akan pentingnya tanggung jawab

Terima kasih untuk kalian yang selalu ada disampingku
Saat ku bahagia, saat ku berduka
Dari kalian aku belajar banyak hal
Tentang persahabatan...
Tentang Cinta dan sayang...
Tentang Indahnya berbagi....

dan yang terakhir,,,,
Terima Kasih untuk TUHAN
karena ENGKAU telah menciptakanku ditengah-tengah mereka
Karena ENGKAU telah menciptakan mereka untuk bersamaku
Karena ENGKAU memberiku rasa
Karena ENGKAU memberi mereka rasa
Karena ENGKAU memberi kami segalanya...
Dan Karena ENGKAU TUHAN, Aku sangup untuk terus bertahan....

Bersama Bintang


Senja kini telah pergi...
Meninggalkan Guratan warna keemasan dilangit ku
Meninggalkan Indahnya sebuah kisah
Hanya sedikit yang tersisa, gelap mulai melahapnya
Kenapa senja pergi?
Kenapa malam gelap tanpa bintang yang menemaniku?
Rembulan ada diatas sana, rupanya dia tengah bermesraan dengan mentari
Aku, Rembulan dan Mentari? 
Kenapa Mentari berani melangkahkan batas?
Kenapa rembulan berani melanggar aral
Aku tak bertanya karena apa
Aku ingin tahu sebabnya

Hatiku terlalu lelah untuk mengertimu
Untuk menampung semua emosimu
Aku terlalu Tua, untuk menjadi nahkodamu
Terlalu tua untuk menjadi dermagamu
Dan terllalu usang jika ku harus jadi kelambu

Aku yang memang merasa kalah
dan memang kalah
Tak pernah sedikitpun aku menang
Awal yang tak berdosa
menjadi akhir petaka
Ketika ku melepaskan raga atas nama cinta
Dan ketika ku tahu Raga ini memang tak berguna

Ku tersadar 
Tersadar dengan tanpa adanya bayangmu
Ragamu nyata
Tapi hatimu semu
entah dimana kau menaruhnya
Entah dimana kau meninggalkannya
entah siapa yang mendapatkannya
Entah.. aku tak tahu, bahkan sampai malam badai datang
Aku tetap tak tahu dimana, siapa dan mengapa...

Lupakan aku...
Tidurlah dalam kehangatan peluknya
Mimpilah bersama dirinya
sebagai bintangmu yang baru
sebagai pengganti bayanganku
Sebagai cinta yang datang mengisi kekosongan hatimu
Sebagai rasa yang pernah kau damba

Tidurlah....
Lupakanlah aku dan semua tentangku...
Mimpilah dalam tidurmu...
Bersama Bintangmu.....

Dalam Kesendirian


Mentari...
Kulihat kau tak nampak lagi
Kemuning Sinarmu tak terlihat lagi di kaki langit
Hangatnya pelukmu tak kurasa lagi
Indahnya senyummu tak menghiasi pagi ini
Kemanakah kau Mentari?
Apakah kau terlambat bangun kali ini?
Ataukah kau pergi meninggalkan ku seorang diri
Atau mungkin kau mau selalu bersama rembulanmu?

Bintang...
Cahayamu nampak redup?
Kemana kilauan yang tiap malam kau berikan untukku?
Apakah minyakmu habis untuk menyalakan lenteramu?
Atau kau bosan dengan cerita malamku
Pergi... Lari dan menjauh dariku?
Membawa semua cerita yang pernah kubagi bersamamu
Dan meninggalkanku  seorang diri?
Atau mungkin kau lari bersama kometmu?

Angin...
Tak ada lagi semilir kesejukan yang kau hembuskan
Tak ada lagi kelembutan yang kau belai disetiap inci raga ini
Tak lagi kau memberikan asa
Sudahkah kau bosan denganku?
Bosan dengan nafas yang keluar pada tiap kata-kataku?
Menghilang dan lenyap ditengah terik matahari
Membawa semua kenangan yang kulalui bersamanya
Dan kau tinggalkanku sendiri disini?
Terpaku tanpa asa..
Diam tanpa frasa...
Atau mungkin kau bersembunyi dan berlari bersama mega mendung?

Aku tak butuh sepoi kesejukan yang kau hembuskan
Jika kau membawa setitik duka yang siap merajam
Aku tak butuh nyaman kehangatan
Jika kau siap untuk merejam
Dan aku tak butuh indahnya kelipanmu
Jika kau telah sia untuk menghancurkanku

Tak bisa ku berlari...
Hanya terpaku
Sendiri...
Lirih menangis
Membuang asa dan mimpi....

Waktu


Waktu...
Satu kata yang sangat singkat, tapi memiliki sejuta makna.

Waktu...
Satu kata yang sangat gampang diucap
Tetapi tak bisa kita tarik kembali waktu yang terbuang

Setelah sekian lama kita hidup, tanpa sadar banyak waktu yang telah kita gunakan. Entah untuk hal apapun. Untuk mencointai, untuk menyayangi dan untuk membenci. Semua juga butuh waktu.... Mulai dari Presiden hingga anak TK pun butuh waktu. Sayangnya, kita seakan akan diperbudak waktu, bahkan sampai ada yang tak peduli waktu....

Saat kita merasa bahagia, tak jarang diantara kita yang tak ingat waktu. KArena saking merasa bahagianya, sehingga hal lain terlupa oleh kita. Kita terlena oleh sebuah jurang yang terbungkus kebahagiaan. Waktu berlalu begitu cepat, karena kita memang sedang dipermainkan waktu.

Saat kita sedih, tak jarang kita hanya meringis, menangis bahkan mengeluh. Waktu yang terbuang percuma. Tak akan mengurangi apa yang telah berlalu, waktu akan tetap berjalan....

Waktu...
Aku ingat akan seseorang
Aku Ingat dia
Senyumnya...
Candanya...
Bibirnya...
Semua ku ingat jelas
masih terekam sempurna dalam memoriku
Dalam lintas cakrawalaku, ku ingat dia
Dalam indahnya badai, ku terbayang dirinya

Namun dia telah berlalu,..
dia telah pergi, dan tidak akan pernah kembali
Waktu, telalh membawanya menjauh
Waktu telah membawanya pergi jauh, semakin jauh dan jauh.....

Kadang aku terfikir sesuatu
Apakah aku harus kehilangan waktu
Waktu rasanya memberi banyak kesempatan
Memberi banyak peluang
Tetapi , aku meninggalkannya
Bukan waktu yang meninggalkanku
Aku yang melupakannya
Bukan waktu yang melupakanku
Tanpa sadar, waktu telah hilang dari peredaran jiwaku

Ketika bahagia itu datang
Tak kuingat kesedihan
Waktu berjalan sangat cepat
Cepat tanpa adanya penyekat
Cepat, cepat, bahkan tak bisa terkejar
Dan aku yang mencoba mengejar
Aku hanya bisa terjatuh oleh ambisiku
Oleh buta hatiku yang serakah
Oleh waktu yang menertawakanku
Tapi, apakah waktu itu benar-benar menertawakanku
Apakah aku sendiri yang menertawakan kebodohanku?

Rasanya aku memang kalah
Rasanya waktu memang tertawa
Rasanya aku ...
Aku memang kalah dan waktu menertawakanku....